Kamis, 13 April 2017
Serpihan Kecil dari Milyaran Manusia
Pagi ini kunikmati hangatnya mentari yang mulai sedikit condong di sebelah timur,kuseduh secangkir susu coklat hangat dan kubuka lembaran novel islami. Yaa..mulai pagi ini jeratan tes ujian sekolahku telau usai. Selama 3 tahun berkecimpung didunia putih abu-abu yang konon kata sebagian orang masa-masa inilah yang begitu indah,manis,seru,asem,kecut,gurih dan sebagainya. Banyak pengalaman yang bisa diambil di masa-masa ini seperti mencari jati diri,kenal sama yang namanya cinta entah cinta kakak kelas,adik kelas atau monyet-monyetan. Bagaimana orang itu sendiri yang melukis lembaran masa abu-abunya. Karena seperti pepatah ; apa yang kita tuai itulah yang akan tumbuh. Kurang lebih seperti itu hehe. Rutinitas bermalas-malasan ku kembali dimulai. Bukan tidur makan tidur yaa lebih ke refreshing pikiran. Apalah daya hanya seorang anak rumahan yang hanya memanfaatkan kenyamanan rumah,bukab takut item sama matahari tapi suasana rumah apalagi kamar yang begitu tenang. Bukan anak traveling yang ke tempat-tempat gaul,alam panorama indah yang mengupload foto sosmed dengan hastag tempat-tempat wisata. Sosmed pun hanya berisi cuitan sederhana, posting foto pun hanya gambar yang tidak jelas dan tidak nyambung dengan quote. Tak terasa segelas cangkir susu coklat hangat sudah habis terseduh,ku tutup kembali lembaran novel dengn pikiran melayang-layang sekalipun mata ini tertuju pada setiap kalimat bait novel tapi entah kenapa pikiran ini tak jelas arah seperti sedang memikirkan sosok yang jauh,hilang dan beku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar